Bantu Geliatkan Lagi UMKM Kampung Lengkong Ulama Paska Pandemik COVID-19, UPJ Laksanakan Program Pelatihan Pengelolaan Standarisasi Makanan

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun telah membawa dampak berupa pelemahan kegiatan ekonomi khususnya pada sektor Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM). Saat ini ketika sudah memasuki masa era pasca pandemi, kondisi perekonomian masyarakat sudah berangsur pulih, namun ada beberapa kelompok masyarakat yang masih belum berangsur pulih sepenuhnya seperti halnya yang dialami oleh para pedagang kuliner di Kampung Lengkong Ulama, Desa Lengkong Kulon RW 01. 

Program Revitalisasi Pedagang Kuliner di Kampung Lengkong Ulama

Memahami kondisi yang terjadi para dosen dan mahasiswa dari Program Studi Desain Produk, Akuntansi, Manajemen, serta Desain Komunikasi Visual,  Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), mengimplementasi program pengabdian masyarakat yang berbentuk kegiatan revitalisasi bagi para pedagang kuliner yang berjualan di kampung Lengkong Ulama, revitalisasi ini dilakukan guna mengembalikan dan meningkatkan omzet penjualan, serta meningkatkan animo masyarakat sekitar kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) untuk membeli produk kuliner lokasi tersebut. Sekaligus mendatangkan pelanggan potensial terutama dari para pengunjung wisata budaya dan religi yang diharapkan berdampak bagi keberlanjutan usaha warga setempat.

Bapak Anton Kurniawan, Sp., MM., selaku pemateri yang ahli pada bidang kewirausahaan,  mengatakan dalam program revitalisasi usaha ini pengelolaan standarisasi makanan perlu diperhatikan, maka dari itu diadakanlah kegiatan pelatihan “Pengelolaan Standarisasi Makanan Kuliner”, bertempat di Kampung Lengkong, Desa Lengkong Kulon RW 01, pada hari Kamis, 8 Desember 2022 lalu. 

Dalam pemaparan Bapak Anton menjelaskan mengenai standarisasi makanan khusus usaha kuliner, bagaimana sebagai pelaku usaha  harus menjaga kualitas makanan yang dijual. Lebih lanjut cara penyusunan standard operating procedure (SOP) kualitas kontrol bahan makanan, proses produksi hingga sampai distribusi. Termasuk juga sistem tata pengelolaan keuangan usaha hingga tahapan promosi penjualan sampai penjelasan tentang bagaimana cara membuat menu yang menarik perhatian calon pelanggan. 

"Dengan berlangsungnya program pelatihan ini para pelaku usaha memahami manajemen tata kelola usaha kuliner yang baik dan benar mulai dari hilir ke hulu.  Selain itu  pemilik usaha  dapat memantau pendapatan dan pengeluaran dengan terperinci serta memudahkan pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya. Karena beberapa warga yang hadir dalam pelatihan pengolahan standarisasi makanan kuliner belum memahami dan  menerapkan hal tersebut," ungkapnya.

Kemudian diakhir sesi pelatihan Bapak Anton juga turut membagikan materi tambahan betapa pentingnya menyusun business plan bagi pelaku usaha kuliner mulai dari mencari informasi terhadap makanan apa yang ingin dijual, penampilan yang menarik untuk penyajian makanan, desain produk, dan juga resiko dalam penjualan makanan.

For Media Inquiries, Please Call:

Dio Herman Saputro
Brand Specialist           
dio.hermansaputro@upj.ac.id | 081118388890 (M)