UPJ Mendukung Pengembangan Peneliti Indonesia
Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo, M.A., M.Psi., Psikolog
Coba jawab pertanyaan berikut. Hal apa yang menjadi benang merah dari topik-topik ini: (1) Keberagaman spesies spons di ekosistem bakau di Jawa Timur, (2) Asesmen pengajaran bahasa Inggris dengan pendekatan multilingual, (3) Pengembangan enzim ligninolytic untuk penanganan limbah minyak bumi yang ramah lingkungan, (4) Dampak kebijakan pemerintah daerah terhadap kemampuan berbahasa Jawa siswa SD, dan terakhir (5) Profil isotopis ekosistem maritim Indonesia.
Topik-topik di atas merupakan lima dari sederetan topik penelitian yang dipresentasikan oleh para peneliti pada pelatihan ProGRANT Proposal Writing for Research Grants, Jakarta, 14-18 November 2016. Dalam kesempatan ini, Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) bangga menjadi rekan tuan rumah (co-host) dalam kemitraan dengan University of Cologne, Jerman. Melalui partisipasi ini, UPJ mendukung pengembangan peneliti Indonesia agar mumpuni di tingkat dunia, melalui pengalaman saling belajar lintas negara yang harapannya membawa kemitraan antar peneliti.
Sepanjang 5 hari tersebut, para peneliti muda asal Indonesia bersama dengan kolega asal Malaysia menjalani aneka sesi yang penuh tantangan. Pelatihan ini dipandu Dr Reinhard Klein-Arendt dan Dr. Birte Kathage serta Rektor Universitas Pembangunan Jaya Leenawaty Limantara, Ph.D sebagai pelatih internasional. Dalam kesempatan ini, Prof. Edwin Paul Wieringa yang merupakan pakar filologi (ilmu yang mempelajari bahasa dari naskah manuskrip sejarah) Indonesia dan kajian Islam ikut memberikan masukan. Dr. Thuong Nguyen asal Vietnam sebagai alumni memberi testimoni tentang keberhasilannya mengakses dana. Di akhir acara, Lidya Natalie selaku Program Officer dari DAAD Regional Office Jakarta mendukung seremoni penyerahan sertifikat untuk para peserta. Pelatihan yang didukung oleh Alexandra McCormack, M.A., dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo, M.A., M.Psi., Psikolog sebagai administrator dari University of Cologne dan Universitas Pembangunan Jaya.
Pelatihan ini adalah bagian dari program DIES (Dialogue on Innovative Higher Education Strategies) yang diinisasi oleh the German Academic Exchange Service (DAAD) dan the German Rectors’ Conference (HRK). Pelatihan ini bertujuan mengembangkan keterampilan penulisan proposal penelitian agar sesuai dengan standar yang berlaku di tingkat internasional. Di akhir pelatihan ini, diharapkan para peneliti mampu merancang, menulis dan menyusun anggaran dalam proposal penelitian yang mereka ajukan untuk mendapatkan pendanaan dari donor nasional dan internasional.
Ajang ini merupakan bagian penghujung dari rangkaian acara yang dimulai dari 18-22 April 2016 di Putri Duyung Ancol (disebut sebagai Seminar I), April-Juli 2016 (E-Learning) dan berakhir di 14-18 November 2016 di Mercure Sabang (Seminar II). Aktivitas pelatihan antara lain adalah memformulasikan judul dan rangkuman proposal, bagaimana proposal tersebut dimaksudkan untuk menjawab kesenjangan penelitian (research gap) sampai ke tujuan dan sasaran (aim and objectives) proposal. Selain itu, para peneliti juga menyusun rencana kerja (work plan) sampai anggaran berdasarkan prinsip SMART (Specific-Measurable-Achieveable-Relevant-Timebound).
Saat menjalani pelatihan, para peneliti tidak hanya mempresentasikan proposal masing-masing tetapi juga menjadi rekan pengkaji sebaya (peer reviewer) untuk proposal yang disusun oleh rekan-rekan mereka. Dengan pendekatan seperti ini, para peneliti membangun empati pada para pihak di lembaga donor yang bertugas melakukan seleksi. Pengalaman ini memungkinkan para peneliti berpikir reflektif terhadap proposal penelitian yang mereka susun sendiri. Alhasil proses pemberian umpan balik menjadi produktif dan konstruktif karena semua orang menghargai berbagai sudut pandang. Setiap orang tak hanya dapat belajar dari pengalaman orang lain, setiap orang pun memberi dukungan pada orang lain.
Pelatihan ini menarik mengingat luasnya topik proposal yang diajukan – mulai dari teknologi pengenalan wicara (speech recognition), pendekatan geomorfologis untuk pengurangan risiko bencana, pengembangan zat pewarna alami dari terumbu karang sampai penggunaan telpon genggam untuk pemeriksaan vitamin A. Para peserta merupakan peneliti-peneliti muda berpengaruh di bidang masing-masing mulai dari Teknik Sipil sampai Farmakologi. Yang berkesan adalah para peneliti ini pun tidak canggung unjuk kebolehan dalam acara Cultural Evening dimana masing-masing menampilkan budaya masing-masing mulai dari membaca puisi, menyanyi bersama dan menyajikan kuliner khas – termasuk goyang bersama dengan iringan irama campur sari serta menari poco-poco. UPJ sangat bangga mendapatkan kesempatan untuk mendukung acara dengan kaliber seperti ini.