UAS Sembari Pameran Inovasi Karya UPJ
Dinahkodai oleh dosen Program Studi Disain Produk UPJ sebagai pengampu mata kuliah Creative Urban Culture, Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa dari 10 Prodi dikemas dalam bentuk pameran inovasi hasil karya produk estetis dan fungsional mahasiswa. Tujuan utamanya adalah menggali kreatifitas dan kepekaan mahasiswa yang tinggal di wilayah perkotaan terhadap budaya dan seni.
“Urban Culture” atau “Budaya kaum urban” merupakan budaya perkotaan yang banyak dipengaruhi oleh sejarah seni dan desain, yang belum banyak diapresiasi oleh mahasiswa. Kaprodi Disain Produk UPJ, Hari Nugraha yang juga adalah dosen pengampu mata kuliah Creative Urban Culture menyatakan bahwa banyak mahasiswa yang belum mengetahui sejarah dari sebuah objek atau artefak budaya, padahal mereka sehari-hari telah bersinggungan dengan objek tersebut. Apabila kita ke mall atau memasuki sebuah daerah yang mempunyai elemen estetis, kita mungkin mengetahui sedikit saja makna dari ornamen atau artefak yang kita lihat, Di mata kuliah “Creative Urban Culture” para mahasiswa diperkenalkan kepada sejarah historis yang membentuk kebudayaan yang mereka alami sehari-hari, Seperti ketika mereka sedang nongkrong di sebuah cafe, cafe tersebut bertema “rustic” atau tradisional, atau ketika mereka memilih baju, unsur fashion apakah dan sejarah apa yang mempengaruhi fashion yang mereka pakai? Bahkan sampai dengan penggunaan sosial media, banyak mahasiswa menggunakan social media seperti instagram untuk mengunggah foto sebuah objek atau pemandangan yang mereka sukai, tetapi mereka tidak mengetahui makna dari penamaan filter-filter di instagram. Mata kuliah dan metode pengajarannya membuka wawasan mereka bahwa apa yang mereka pakai sehari-hari dipengaruhi oleh unsur budaya yang sangat panjang.
Menarik menyimak cara dosen Disain Produk mengemas perkuliahan dan ujian bagi mahasiswanya dengan tujuan luhur mengasah kepekaan mahasiswa terhadap unsur seni dan budaya. Dosen Disain Produk UPJ, Ismail Alif Siregar menugaskan mahasiswa mengunggah foto objek benda dari kehidupan mereka sehari-hari yang menurut mereka mempunyai elemen estetis dan membuat penjelasan singkat tentang objek yang mereka temui di instagram. Mahasiswa kemudian meng “tag” dosen mereka dan hasil foto mereka serta membahasnya dalam perkuliahan interaktif dikelas. Contoh dapat dilihat di instagram dengan mencari tagar #apresupj untuk melihat berbagai macam foto objek dan pemandangan yang diunggah oleh mahasiswa UPJ.
Toufiq Panji Wisesa sebagai koordinator mata kuliah “Creative Urban Culture” mengupas potensi karya-karya kreatif inovatif mahasiswa UPJ yang akan ditindaklanjuti melalui perkuliahan entrepreneurship dan kegiatan di Jayapreneurship UPJ, sehingga karya Ujian Akhir Semester mahasiswa dapat dikembangkan lebih jauh menjadi prototipe produk bernilai bisnis dan sekaligus sebagai upaya membangun jiwa entrepreneur mahasiswa.