Dari Rumah, Untuk Bangsa Kami Berkarya: APD Bagi Tenaga Medis

Tanggerang Selatan, 30 Maret 2020 — Pandemik virus Corona atau COVID-19 semakin mengganas menyebabkan badan kesehatan dunia WHO mendeklarasikan virus ini sebagai pandemik global diawal Maret 2020. Didalam negeri Indonesia, pemerintah menyerukan gerakan Social Distancing atau Menjaga Jarak serta aktifitas Work From Home (WFH) demi memperlambat serta memutus mata rantai penyebaran virus ini. Rumah sakit dibanjiri jumlah pasien penderita positif COVID-19 yang terus meningkat sangat tajam dalam waktu yang relatif sangat singkat. Pertugas kesehatas menjadi kewalahan akibatnya. Jumlah Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan petugas kesehatan pun menjadi semakin langka dan sangat terbatas setiap harinya. 

Gerakan solidaritas dari bebagai kalangan termasuk dari anggota masyarakat Akademisi yang lahir dari keprihatinan yang sangat mendalam terhadap situasi yang berkaitan dengan merebaknya wabah virus COVID-19 ini bermunculan. Salah satunya adalah upaya untuk mencarikan alternatif penyediaan APD bagi para petugas medis yang bertugas yang sedang berjibaku menangani pasien posotif COVID-19 di rumah sakit. 

Adalah Ismail Alif Siregar, M.A, dosen Universitas Pembangunan Jaya dari Program Studi Desain Produk. Meski sedang menjalani aktifitas Work From Home (WFH) sejak pertengahan Maret 2020 sesuai dengan surat edaran dari Rektor Universitas Pembangunan Jaya tentang: “UPJ Preventif COVID-19” Nomor: 001/EDR-REK/UPJ/03.20 tertanggal 12 Maret 2020, beliau tergerak untuk tetap berkarya dan menjadi bagian dari gerakan solidaritas dalam memerangi COVI-19 dengan membuat bagian dari Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan berupa Pelindung Wajah atau Face Shield. 

“Sebagai seorang desainer produk, saya tergerak untuk membuat face shield, karena melihat tenaga medis yang kesulitan dapat APD, yang sebenarnya bukan sesuatu yang sulit untuk dibuat.” Pembuatan Face Shield ini terbilang sangat mudah dan dengan biaya yang relatif murah. APD Pelindung Wajah ini telah disumbangkan kepada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto sebanyak 20 barang. 

Untuk memproduksi lebih banyak lagi Alif mengaku kesulitan mendapatkan bahan material  pembuatan APD. "Saat ini toko yang menjual material tersebut telah banyak yang tutup," ujarnya.


Universitas Pembanguna Jaya: Bertumbuh, Berkarya, Bermakna !