Inovasi Dalam Berwirausaha

Seorang pedagang adalah orang yang melakukan kegiatan perdagangan sehari-hari sebagai mata pencaharian. Para pedagang menjualbelikan barang yang  tidak  diproduksi  sendiri  untuk  memperoleh  suatu  keuntungan. Ini dapat kita jumpai di berbagai tempat di Indonesia. Mereka menjual berbagai produk dan barang seperti sandang dan pangan.

Sebagai pedagang,  mereka menjual produk secara langsung atau tidak langsung kepada calon pembeli. Agar menjangkau pembeli yang lebih banyak, mereka membuka lapak. Masa kini lapak bukan saja sekedar gerobak pinggir jalan namun sudah lebih dari itu. Inilah yang kita namakan wirausahawan.

Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

Biasanya wirausaha merintis karir mereka mulai dari hal kecil yang terus mereka kembangkan, sehingga membuat mereka akhirnya memperoleh suatu penghasilan yang cenderung menguntungkan. Tak hanya itu, seorang wirausaha atau wiraswasta menciptakan suatu bisnis yang baru yang mampu menghadapi segala risiko dan ketidakpastian serta memiliki tujuan untuk mencapai laba dan pertumbuhan melalui identifikasi peluang-peluang dengan melihat sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapat manfaatnya. Selain itu, seorang wirausaha perlu percaya diri, memiliki kreativitas, berani mengambil risiko, mandiri dan realistis. Karena hal tersebut lah yang membuat mereka akhirnya menjadi berkembang untuk mencapai kesuksesan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wirausaha yang sukses sejatinya adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Serta mereka merupakan individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Cara mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah dengan cara berinovasi untuk membuat produk-produk baru yang diminati para calon pembeli mereka.

Apa itu inovasi? Inovasi sendiri merupakan sebuah keluaran dari organisasi yang memanfaatkan sumber daya input berupa pengetahuan, informasi, dan pengalaman yang dimiliki-diantaranya sebagian besar oleh karyawannya. Inovasi juga harus melibatkan kreativitas dan eksperimen yang menghasilkan produk baru, layanan baru, atau proses teknologi yang lebih baik.

Selain itu, inovasi bisa menghasilkan membuat produk yang mereka buat menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon pembeli mereka, inovasi produk merupakan suatu gagasan atau produk baru yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh pengguna atau konsumen. Dengan begitu produk yang mereka buat akan mudah diperjual belikan karena variasi produk yang mereka buat belum tentu dimiliki oleh seorang wirausahawan lainnya.

Namun ada beberapa hal yang membuat suatu inovasi menjadi hal yang tidak diminati calon pembeli yaitu tentang bagaimana cara produk itu dibuat, bahan yang digunakan sampai bentuk yang mungkin menyeramkan. Tidak hanya inovasi produk yang mereka pikirkan namun mereka juga harus membuat inovasi penjualan, bagaimana produk yang mereka jual dapat dilihat dari semua kalangan dan pada beberapa pelosok daerah, yaitu dengan cara memasarkan produk mereka melalui aplikasi berbasis penjualan online atau yang biasa kita sebut sebagai online shop.

Online shop adalah proses pembelian barang dan jasa melalui internet dimana penjual dan pembeli tidak berhubungan secara langsung atau tidak bertemu dan tidak melakukan kontak secara fisik, dan dimana barang yang diperjual belikan hanya ditawarkan melalui gambar yang ada dalam suatu website kemudian pembayaran dilakukan melalui transfer ke rekening bank yang bersangkutan. Setelah proses pembayaran diterima, kewajiban penjual adalah mengirim barang pesanan pembeli ke alamat tujuan. Dengan demikian hal tersebut secara tidak disadari sudah mempermudah seorang wirausaha.

Dalam satu artikel yang pernah dimuat di Kompas.com, konsumen Indonesia mulai menyukai belanja online seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia. Dengan adanya online shop  beberapa wirausahawan menjadi terbantu. Mereka tidak perlu repot memproduksi dan membagikan brosur karena via online shop, mereka dapat membagikan gambar produk mereka. Dan keuntungan yang lain, seorang wirausaha dapat berkomunikasi dengan calon pembelinya tanpa perlu harus bertatap muka secara langsung.

Tim Penulis:
Gardani Praditya Widyatmoko (Mahasiswa) dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo (Dosen)
Program Studi Psikologi
Fakultas Humaniora dan Bisnis Universitas Pembangunan Jaya

Referensi

Agustini, N., K., D., A. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di online shop mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi angkatan tahun 2012.                                                EjournalJurusan Pendidikan Ekonomi. 9(1). Diakses pada tangal 14 Maret 2018 dari                  http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JMBI/article/view/782

Ghofirin, M., & Karimah, Y., I. (2017). Pengabdian pada masyarakat pondok pesantren qomaruddin desa bungah gresik kewirausahaan santri. Jurnal Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. 1(2). Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari http://journal.unusa.ac.id/index.php/cdj/article/download/492/467

Hermana, B. (2006).  Mendorong daya saing di era informasi dan globalisasi: pemanfaatan modal intelektual dan teknologi informasi sebagai basis inovasi di perusahaan. JurnalUniversitas Gunadarma. 1(1). 1-20.

Kusumawati, T., & Kristiana, I., F. (2017). “usahaku, pilihan hatiku” Sebuah studi fenomenologi  tentang makna bekerja pada wanita wirausahawan batik di pekalongan. Jurnal Empati. 6(1). 411-418. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/15174

Lumpkin, G. T. (2007). Intrapreneurship and innovation. Dalam Baum, J. R., Frese, M., & Baron, R. A., The psychology of entrepreneurship (250-251). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Inc.

Purnama & Kara, M. (2017). Strategi dagang yang diterapkan pedagang sayur keliling dalam perspektif ekonomi islam di kecamatan mapilli kabupaten polewali mandar sulawesi barat. jurnal iqtisaduna. 3(2). Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Iqtisaduna/article/view/4046

Purnama, B., E., & Widyaningsih, H. (2018). Analisis peran aktor internal dan eksternal wirausaha dalam pembentukan desa wisata desa sendangmulyo, minggir, sleman. Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. 10(1). Diakses 14 Maret 2017 dari http://speed.web.id/ejournal/index.php/Speed/article/viewFile/355/348

Ramadhani, Y. F. (2017). Pengaruh inovasi produk dan harga terhadap niat beli masker mustika ratu (studi pada pengunjung giant hypermarket di surabaya). Jurnal Ilmu Manajemen. 5(4). 1-8. Diakses pada tangal 3 Maret 2018 dari https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PENGARUH+INOVASI+PRODUK+DAN+HARGA+TERHADAP+NIAT+BELI+MASKER+MUSTIKA+RATU+%28STUDI+PADA+PENGUNJUNG+GIANT+HYPERMARKET+DI+SURABAYA%29+Yeni&btnG

Setiawan, S., R., D. (2017). Ketika Orang Indonesia Lebih Senang Belanja Online. Kompas. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari https://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/13/084300126/Ketika.Orang.                                       Indonesia.Lebih.Senang.Belanja.Online