Cara Mudah dan Ramah Bermedia Sosial

Media sosial (social media) tidak dapat dipungkiri telah menjadi fenomena sosial yang amat marak akhir-akhir ini. Berbagai media sosial bermunculan dengan menawarkan daya tarik masing-masing. Dan masing-masing media sosial juga memiliki khalayak sasaran masing-masing, mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, hingga orang dewasa.

Menurut Miriam Webster Dictionary media sosial adalah bentuk komunikasi elektronik yang digunakan untuk menciptakan komunitas dalam jaringan untuk berbagi informasi, ide atau gagasan, pesan pribadi, maupun materi-materi lainnya (misalnya video).

Media sosial pada dasarnya memiliki banyak manfaat yang meliputi berbagai bidang. Di bidang pemasaran, media sosial dapat membantu komunikasi dalam bauran pemasaran. Sedangkan di bidang komunikasi, media sosial amat membantu praktisi hubungan masyarakat. Selanjutnya, dalam konteks sosial, media sosial memiliki korelasi positif (Jacobsen & Forste, 2011).

Berdasarkan hal-hal di atas,  media sosial memiliki dua sisi, menguntungkan dan merugikan. Dalam hal ini, kita akan mencoba untuk melihat peran media sosial secara positif.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan manfaat bermedia sosial, di antaranya:

  1. Membatasi meng-install sebanyak mungkin media sosial

Saat ini tersedia berbagai media sosial yang dapat diunduh dan di-install di setiap gawai secara gratis. Beberapa di antara media sosial tersebut adalah: Facebook, Twitter, Instragram, Line, WeChat, dan masih banyak lagi.

Masing-masing media sosial memiliki karakteristik dan tujuan masing-masing. Sangat penting untuk mencermati dan memahami apa tujuan kita ataupun apa keinginan kita bermedia sosial, siapa saja yang akan menjadi khalayak sasaran dan rekan Anda ber-media sosial, gagasan atau ide apa yang Anda ingin bagi melalui media sosial.

Setelah mempertimbangkan berbagai hal tersebut, selanjutnya kita dapat secara cermat memilih dan meng-install media sosial yang sesuai dengan keinginan dan tujuan yang hendak dicapai melalui media sosial.

  1. Menghindari posting gambar, gagasan, pendapat subyektif

Bersosialisasi melalui media sosial pada hakekatnya adalah untuk menjalin interaksi sosial yang sehat. Ini dapat dicapai dengan cara menahan diri untuk posting gambar, gagasan, maupun pendapat yang subyektif. Tidak semua orang sependapat atau menerima gagasan kita, sebaik apapun gagasan tersebut.

Mencoba memikirkan dengan sungguh-sungguh kata dan kalimat untuk mendeskripsikan gagasan agar menjadi lebih ramah bagi pembaca adalah pilihan bijak.

Begitu juga dengan gambar atau foto maupun video, sebaiknya dipilih yang lebih netral dan tidak memberi konotasi yang negatif.

  1. Tidak mudah menerima ajakan berteman dari orang yang tidak bisa kita konfirmasi

Pada berbagai akun media sosial, seseorang dapat dengan mudah stalking (melihat-lihat) akun media sosial kita tanpa harus menjadi kontak kita. Pastikan untuk meneliti secara cermat undangan untuk berteman, terutama jika Anda merasa orang tersebut berasal dari komunitas yang sama sekali berbeda dengan komunitas Anda selama ini.

Setidaknya Anda tahu ada teman atau kontak Anda di daftar teman orang yang minta pertemanan dengan Anda. Jika mungkin Anda melakukan konfirmasi atau meminta rekomendasi dari teman yang Anda kenal tersebut.

  1. Hindari membuka data dan informasi pribadi Anda di media sosial

Curhat di media sosial memang kadang melegakan, namun jika tidak hati-hati, membuka peluang orang lain memanfaatkan kelemahan kita untuk mencari keuntungan. Banyak kasus kejahatan diawali dengan interaksi melalui media sosial karena kecerobohan kita menulis data pribadi, memasang foto dokumen, atau pun foto suasana rumah dan kantor kita di media sosial kita, termasuk share lokasi keberadaan kita saat itu.

Lebih aman jika masalah pribadi di-share secara privat dengan orang yang memang kita percaya. Marilah bijak menggunakan media sosial.

Penulis:

Teguh Prasetio, SE. M.Si. (Program Studi Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya)

Sumber Referensi:

  • Mangold, W.G. and Faulds, D.J. (2009). Social media: The new hybrid element of the promotion mix. Business Horizon. Vol 52. Pp: 357-365.
  • Eyrich, N., Padman, M.L., Sweetser, K.D. (2008). PR practitioners’ use of social media tools and communication technology. Public Relations Review 34. Pp: 412–414
  • Jacobsen, W.C., and Forste, R. (2011). The Wired Generation: Academic and Social Outcomes of Electronic Media Use Among University Students. Cyberpsychology, Behavior, and Social NetworkingVolume 14, Number 5, Pp: 275-280.